Rumah adat memang menjadi salah satu warisan budaya yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah rumah adat Sumatera Utara yang sangat fenomenal dan terdapat ciri khas yang unik.

Rumah adat Indonesia merupakan salah satu contoh budaya yang wajib untuk di lestarikan. Selain rumah adatnya, budaya budaya lain seperti kesenia tari, pakaian adat Sumatera Utara, serta senjata tradisionalnya harus di lestarikan.

Indonesia membutuhkan orang orang yang maju dan tidak meninggalkan sejarah dari bangsanya. Tidak hanya maju dalam bidang teknologi, kemajuan dalam pengetahuan sejarah juga sangat perlu di tekankan.

Berikut adalah nama nama rumah adat Sumatera Utara lengkap dengan fungsi, arsitektur, serta filosofinya.

Simak pembahasan di bawah ini sampai selesai! 🙂

Rumah Adat Sumatera Utara

Rumah adat Sumatera Utara adalah rumah tradisional yang di huni oleh suku khas Sumatera. Rumah adat ini merupakan salah satu ikon Sumatera Utara yang sangat di sakralkan.

Terdapat banyak jenis rumah adat dengan berbagai ciri khas dan keunikan rumah adat Sumatera Utara. Salah satu rumah adat yang sangat terkenal di Sumatera Utara adalah rumah adat Bolon yang memiliki sisi filosofi tersendiri.

Penghuni rumah adat ini terbagi menjadi banyak suku dan memiliki banyak budaya di dalamnya. Di dalamya terdapat 11 etnis suku heterogen asli Sumatera Utara.

Sumatera Utara memiliki 33 kabupaten dan kota yang terdiri dari 25 kabupaten dan 8 kota. Sensus penduduk yang tidak sedikit yaitu 14,56 juta penduduk membuat rumah tradisional Sumatera Utara masih terjaga keaslian dari bentuk hingga adat istiadatnya.

Rumah adat Sumatera Utara disebut sebagai rumah singgah yang dimayoritasi oleh suku Batak. Terdapat beberapa nama rumah adat Sumatera Utara yang populer dan memiliki keunikan dan ciri khas masing masing.

Berikut Nama Rumah Adat Sumatera Utara Adalah :

  • Rumah Adat Sumatera Utara Bolon
  • Rumah Adat Karo
  • Rumah Adat Pakpak
  • Rumah Adat Bagas Godang
  • Rumah Adat Simalungun
  • Rumah Adat Tradisional Sumatera Utara Nias
  • Rumah Adat Angkola

Rumah Adat Sumatera Utara Bolon

rumah adat bolon, rumah adat sumatera utara bolon
pinterest.com

Pertama yang akan kita bahas adalah rumah adat Sumatera Utara bernama Bolon. Dari sekian banyak rumah tradisional Sumatera Utara, Rumah bolon adalah hunian yang di akui secara nasional sebagai nama rumah adat Sumatera Utara.

Rumah ini dihuni oleh suku batak yang merupakan suku mayoritas di Sumatera Utara. Rumah adat ini di dirikan pertama kali oleh raja Rahalim yang di tempati bersama istri dan anak anaknya.

Rumah adat ini memiliki sejarah dari seluruh raja yang menghuni pada setiap periode kepemimpinan. Raja raja Sumatera yang pernah tinggal di rumah ini adalah Raja Ranjinman, Raja Nagaraja, Raja Batiran, Raja Bakkaraja, Raja Baringin, Raja Bonabatu, Raja Rajaulan, Raja Atian, Raja Hormabulan, Raja Raondop, Raja Rahalim, Raja Karel Tanjung, dan Raja Mogam.

Seluruh raja tersebut mampu membawa kemakmuran pada masyarakat Sumatera Utara. Seiring berjalanya waktu, pada kepemimpinan raja terakhir yaitu Tuan Mogang Purba bangunan rumah yang paling tua di wakafkan kepada pemerintah Indonesia.

Perwakafan ini dilakukan agar kondisi dan arsitektur rumah masih dapat terjaga dan di lestarikan. Namun sayang, jaman sekarang rumah adat ini jarang dibangun mengingat model rumah kekinian yang lebih bagus dan kuat.

Kontruksi Rumah Adat

Terlihat jelas dari gambar rumah adat Sumatera Utara di atas dibangun menggunakan kayu jati hutan. Pemilihan kayu juga tidak main main karena dapat merusak kontruksi bangunan dan tidak tahan lama.

Sama halnya dengan rumah adat Sulawesi Barat, rumah adat bolon ini juga dibangun dengan model rumah panggung. Tinggi rumah mencapai 2-3 meter di atas tanah menggunakan kayu hutan yang cukup besar sebagai peyangganya.

Rumah yang terbuat dari bahan alam ini memiliki bentuk persegi panjang. Kondisi ruangan dalam rumah tidak memiliki sekat dan hanya terdapat satu ruangan. Dahulu rumah ini dapat di tempati oleh 7 orang atau lebih tergantung ukuran rumah dan jumlah penghuninya.

Pada dinding dan lantai rumah tradisional ini menggunakan papan dan atap dari daun rumbia yang disusun rapi. Terdapat keunikan rumah adat Sumatera Utara disebut atap kerbau. Dinamakan demikian karena bentuk atap yang menyerupai bentuk tanduk kerbau yang menjulang ke atas.

Selain rumah adatnya yang unik, suku ini juga memiliki tarian adat Sumatera Utara yang bernama tari Tandok. Tari ini dilakukan secara berkelompok dan seluruh penarinya harus menggunakan pakaian adat Sumatera Utara yang dinamakan Ulos.

Ulos adalah nama pakaian adat Sumatera Utara yang berbahan dasar dari kain tenun. Kain tenun ulos adalah kain terbaik yang pernah di buat oleh masyarakat suku Batak. Para pengrajin kain tenun ulos ini kebanyakan berada di wilayah Tapanuli Utara.

Baca Juga :

Rumah Adat Karo

rumah adat karo
pinterest.com

Rumah adat karo atau yang biasa di kenal dengan rumah Siwaluh Jabu yang bermakna rumah besar yang terdiri atas delapan bagian dan dekapan kepala keluarga. Makna umumnya adalah rumah yang dihuni oleh banyak kepala keluarga.

Rumah adat batak karo ini di tempati oleh delapan kepala keluarga yang masing masing memiliki peran tersendiri. Banyaknya penghuni rumah ini sudah menjadi adat masyrakat suku batak dari turun temurun.

Rumah ini berukuran sangat besar sehingga membutuhkan banyak ruangan. Di dalamnya pun tak hanya terdapat satu dapur melainkan 3 sampa 4 dapur karena banyaknya keluarga yang tinggal.

Kontruksi Rumah Adat Karo

Dari kontruksinya sangat berdeda dengan rumah adat Papua, rumah yang di huni oleh delapan kepala keluarga ini memiliki bentuk model rumah panggung. Namun tidak seperti rumah adat Sulawesi Utara yang tinggi penyangganya sekitar 3-4 meter, Rumah adat ini di bangun dengan tinggi tidak lebih dari 1 meter.

Bahan baku rumah adat karo atau umumnya di sebut Siwaluh Jabu ini berasal dari kayu jati hutan dengan banyak motif ukiran khas yang ada di berbagai sisi rumah.

Keunikan rumah tradisional Sumatera Utara ini terdapat pada bentuk atap rumah. Atap rumah ini memiliki tambahan bentuk di atasnya berupa segitiga yang di dalamnya digunakan sebagai tempat menyimpan barang.

Atap ini terbuat dari daun rumbia yang bawahnya di lapisi dengan papan sehingga menghindari terjadinya kebocoran rumah.

Pada bagian dalam rumah terdapat dua ruangan yang bernama Jabu Jahe (hilir) dan Jabu Julu (hulu). Di dalam jabu jabu ini terdapat ruangan lagi yang memiliki fungsi masing masing.

Terdapat banyak motif ukiran dan ornamen khas suku dayak yang berada di dinding dalam maupun luar rumah. Hal ini menandakan bahwa kreatifitas suku dayak sudah bermunculan sejak zaman dahulu.

Rumah Adat Pakpak

rumah adat pakpak
batak.web.id

Selanjutnya ada rumah adat Sumatera Utara bernama rumah pakpak. Rumah adat pakpak atau yang biasa di kenal dengan rumah jerro ini dihuni oleh suku papak Sumatera Utara.

Rumah adat ini juga merupakan salah satu objek wisata yang ada di Sumatera Utara. Suku ini tersebar dari Sumatera Utara hingga Aceh tepatnya di Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah (Sumatra Utara) dan Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam (Aceh).

Kontruksi Rumah Adat

Kontruksi dan karakteristik rumah adat ini tidak beda dengan rumah tradisional Sumatera lainya. Bangunan ini masih menggunakan kayu sebagai bahan utama dan atap dari daun rumbia.

Untuk modelnya masih sama yaitu menggunakan model rumah panggung dengan keunikan tersendiri. Keunikan rumah adat ini terletak pada bangunan atap yang sangat jarang di temui di tempat lain.

Atap rumah menghadap kedepan yang bawahnya digunakan sebagai teras rumah dan yang mengahadap ke kanan kiri untuk badan rumah. Apabila di lihat sekilas rumah ini di ibaratkan seperti tanduk kerbau, ada pula yang mengatakan atap rumah ini seperti ayam jago.

Keunikan lainya terdapat pada bangunan kecil yang terletak di tengah atap utama. Fungsinya lain dan tidak bukan adalah untuk penanda ciri khas dan adat istiadat dari leluhur mereka secara turun temurun.

Rumah Adat Sumatera Utara Bagas Godang

rumah bagas godang
wikipedia.org

Rumah adat ini adalah rumah khas suku batak mandailing. Rumah adat ini dahulu adalah tempat tinggal raja suku mandailing dan juga merupakan kebanggaan masyarakat batak mandailing.

Bagas godang berasal dari dua kata yang bermakna besar dan banyak, maka dari itu terdapat beberapa rumah di sekitarnya bernama Sopo Godang, Sopo Jago, dan Sopo Eme. Setiap bangunan ini memiliki fungsi masing masing dan bentuk yang berbeda.

Sopo godang adalah tempat untuk bermusyawarah para pembesar suku dan tempat pemerintahan desa. Selain itu digunakan sebagai tempat mengatur strategi perang.

Sopo jago tempat yang berfungsi untuk naposo bulung atau sekarang dinamakan pos ronda untuk menjaga keamanan wilayah.

Sopo eme merupakan lumbung pangan yang digunakan sebagai tempat menyimpan padi, jagung, dan palawija lainya.

Kontruksi Rumah Adat

Terdapat keunikan rumah adat Sumatera Utara ini dari segi bentuk dan ornamen hiasan dinding. Gambar rumah tradisional Sumatera Utara diatas dapat di lihat keunikanya mulai dari atap hingga bawah.

Pada atap nya memiliki bentuk tarup silengkung dolok atau seperti atap pedati. Atap ini terbuat dari jerami padi dan daun rumbian

Untuk ruangan rumah ini terbagi menjadi empat bagian yaitu bagian depan sebagai ruang tamu, dua bagian tengah untuk kamar tidur dan ruang keluarga, serta dapur.

Sangat berbeda dengan rumah adat Aceh yang dindingnya kaya akan warna, rumah ini hanya memiliki satu warna yaitu warna dari kayu itu sendiri.

Untuk keunikan lainya terdapat pada peyangga rumah yang harus berjumlah ganjil dan tinggi tidak lebih dari 2 meter. Tidak ketinggalan tangga rumah adat ini juga harus berjumlah 7-9 atau lebih tergantung ukuran rumah namun harus berjumlah ganjil.

Rumah Adat Simalungun

rumah simalungun
pinterest.com

Nama rumah tradisional Sumatera Utara selanjunya adalah rumah simalungun. Rumah adat ini dihuni oleh suku batak simalungun.

Dalam pembanguna rumah adat ini terdapat sisi mistis yang menjadi salah satu penyebab rumah ini dapat berdiri kokoh dan tahan lama. Kepercayaan suku batak mandailing masih berhubungan dengan mantera mantera dukun dari leluhur mereka.

Selain pembangunan yang berbau mistis, suku simalungun juga bermata pencaharian seperti halnya suku jawa yaitu bercocok tanam. Tanaman utama mereka adalah padi dan jagung. Untuk kebutuhan hidup mereka bergantung pada panen padi dan jika harga padi anjlok mereka mengganti tanaman dengan jagung.

Kontruksi Rumah Adat

Rumah adat ini di bangun atas dasar kemauan dan inovasi masyarakat dalam hal tempat berteduh. Pembangunan rumah ini juga tidak jauh dari kepercayaan mantera mantera dukun dari leluhur mereka.

Rumah ini dibangun secara gotong royong dan di awali dengan upacara adat serta mempersembahkan hewan untuk leluhur. Peletakan batu pertama juga dilakukan oleh pemimpin upacara adat atau ketua suku.

Bentuk dari rumah panggung ini sama dengan bentuk rumah bolon yang membedakan hanya atapnya. Bentuk atap rumah simalungun tidak setinggi dan tidak selancip rumah bolon.

Rumah tradisional Sumatera Utara yang berbahan dasar kayu ini memiliki pilar peyangga yang sama dengan rumah adat Sulawesi Tengah Tambi yaitu seluruh pilar peyangganya terhubung satu sama lain.

Baca Juga :

Rumah Adat Sumatera Utara Nias

rumah adat sumatera utara nias
pinterest.com

Rumah adat nias terletak di Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Rumah adat ini berbentuk panggung yang di tempati oleh kepala desa dan bangsawan.

Suku nias sangat menyakralkan rumah ini sehingga rumah adat nias masih di lestarikan sampai sekarang. Hingga kini masyarakat suku nias masih menjaga ke aslian rumah adat ini.

Di depan rumah terdapat tumpukan batu setinggi 2 meter yang digunakan untuk tradisi. Batu tersebut digunakan oleh para laki laki suku nias untuk tradisi lompat batu. Tradisi lompat batu ini menandakan seorang laki laki dapat di anggap dewasa atau belum.

Kontruksi Rumah Adat

Rumah adat nias memiliki tiang peyangga yang berjumlah banyak. Tiang ini terbuat dari kayu nibung (Oncosperma tigillarium). Nibung adalah pohon sejenis dengan palma yang tumbuh di rawa rawa.

Nama lain rumah ini adalah Omo Sebua atau Omo Hada dengan bentuk atap yang mengerucut keatas. Atapnya terbuat dari jerami padi atau daun rumbia yang di tumpuk dengan rapi.

Rumah adat ini bermodel panggung dengan tinggi mencapai 3-4 meter di atas tanah. Ruangan rumah ini juga tidak ada sekat dan memiliki banyak pintu yang tidak terlihat.

Keunikan rumah adat Sumatera Utara nias ini terdapat pada tangga yang mampu berpindah pindah. Tangga rumah ini sengaja di desain agar dapat di bongkar pasang. Karena pada zaman dahulu tangga ini sengaja di pindah pindah oleh penghuni rumah agar musuh atapun pencuri tidak dapat masuk.

Rumah Adat Sumatera Utara Angkola

rumah tradisional sumatera utara, rumah angkola
99.co

Rumah tradisional Sumatera Utara yang terakhir adalah rumah adat angkola. Rumah angkola di anggap sama dengan rumah adat mandailing, namun sejatinya berdeda. Perbedaaan ini terlihat dari bentuk rumah dan suku yang membuat rumah adat ini.

Suku yang menghuni rumah ini adalah suku batak angkola yang memiliki berbagai marga. Selain itu suku batak angkola juga sangat kreatif, hal ini dibuktikan dengan hasil tenun dari suku ini.

ulos atau tenun batak angkola sangat diminati di pasaran karena kualitas barang yang bagus dan harga yang cukup terjangkau.

Kontruksi Rumah Adat

Rumah tradisional Sumatera Utara yang di dominasi warna hitam ini terbuat dari kayu. Dindingnya berupa papan yang disusun dengan banyak ukiran dan ornamen.

Atapnya tetap menggunakan ijuk atau daun rumbia karena dahulu di wilayah sumatera belum mengenal genteng. Rumah model panggung ini cukup menarik karena mengandung unsur adat dan budaya.

Bentuk rumah ini hampir sama dengan bagas godang, Yang membedakan adalah kontruksi peyangga serta warna rumah. Selain itu bentuk atap dari kedua rumah ini berbeda karena rumah angkola memiliki bangunan yang menjorok ke depan berada di tengah atap utama.

Perbedaan lainya terdapat pada bentuk rumah, Rumah angkola terlihat lebih kecil dan bangunanya berbentuk persegi.

Keunikan rumah tradisional Sumatera Utara ini terletak pada tangga yang berada di depan rumah. Selain itu rumah harus menghadap ke arah barat dan memiliki jumlah anak tangga ganjil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like