Indonesia adalah salah satu negara kepulauan terbesar yang memiliki 34 provinsi dengan keberagaman budayanya. Ya tentunya pembahasan kali ini akan mengupas tuntas mengenai Rumah Adat Maluku yang unik dan mungkin tak kamu jumpai di daerah mu.

Oh ya taukah kamu bahwasannya maluku adalah provinsi kepulauan loh, Maluku memiliki luas wilayah 712.480 km2, terdiri dari sekitar 92,4% lautan dan 7,6% daratan dengan jumlah pulau mencapai 1.412 buah pulau dan panjang garis pantai 10.662 Km. Sejak tahun 2008, Provinsi Maluku terdiri atas sembilan kabupaten dan dua kota.

Pada suatu kebudayaan pasti memiliki keunikan dan ciri khas masing masing sebagai identitas daerah tersebut. Nah untuk kamu yang belum tau mengenai apa ciri khas rumah adat maluku, bagaimana ciri ciri rumah adat Baileo dan Sasadu. Dan beberapa pertanyaan tersebut akan terjawab di sini.

Rumah Adat Maluku Adalah Sebagai Berikut :

  • Rumah Adat Baileo
  • Rumah Adat Sasadu
  • Rumah Adat Hibualamo

Nah itulah 3 rumah Adat Maluku, yang akan kita bahas mulai dari keunikan, fungsi dan sisi kebudayaannya. Dan nyatanya semua arsitektur bangunan mengandung makna dan fungsi bagi masyarakat Maluku.

Baca Juga :

1. Rumah Adat Maluku Baileo

rumah adat maluku baileo
rumah.com

Rumah adat Maluku baelio atau juga biasa disebut rumah adat Maluku Utara. Rumah Adat Baileo merupakan cerminan dari kebudayaan Maluku yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan masyarakat Maluku. Rumah adat Baileo merupakan identitas setiap daerah di Maluku selain Masjid atau Gereja.

Rumah Adat Baileo berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda suci, tempat upacara adat, sekaligus sebagai tempat balai warga. Ciri utama Rumah adat baileo adalah ukurannya besar, dan memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda jika dibandingkan dengan rumah-rumah lain di sekitarnya.

Arsitektur dan Konstruksi

Dari bentuk ornamen atau hiasan pada rumah adat Baileo ini, terlihat memiliki hubungan erat dengan adat istiadat serta kehidupan sehari-hari masyarakat Maluku. Rumah adat Maluku Baileo dibuat dengan bahan kayu yang kuat, dan dilengkapi dengan ornamen khas Maluku.

Rumah adat Baileo tidak berdinding, hal ini dimaksudkan agar roh nenek moyang dapat leluasa masuk dan keluar Rumah baileo. Baileo adalah rumah panggung, posisi lantainya berada di atas permukaan tanah. Lantai yang tinggi ini mempunyai makna bahwa agar roh-roh nenek moyang memiliki tempat dan derajat yang tinggi.

Dalam rumah tradisional Baileo terdapat banyak ukiran dan ornamen bergambar dua ekor ayam yang berhadapan dan diapit oleh dua ekor anjing di sebelah kiri dan kanan. Ukiran tersebut menggambarkan kemakmuran dan kedamaian.

Ukiran lainnya adalah bulan, bintang, dan matahari yang berada di bagian atap dengan warna merah, kuning, dan hitam. Ukiran tersebut bermakna kesiapan Baileo (sebagai balai) dalam menjaga keutuhan adat istiadat serta hukum adatnya.

Penghuni Rumah Adat Maluku Baileo

suku huaulu maluku
kataomed.com

Rumah tradisional maluku baelio merupakan rumah khas suku Huaulu. Suku huaulu hidup di sebuah pulau yang bernama pulau seram dan juga merupakan suku penduduk asli Pulau Seram, Ambon. Pulau ini terdiri dari 3 kabupaten yaitu kabupaten maluku tengah, seram timur dan seram barat.

Mata pencaharian utama suku huaulu adalah berkebun dan berburu ada juga sebagian yang menjadi nelayan. Adat istiadat suku huaulu adalah berkebun hanya dikhususkan untuk kaum hawa sedangkan kaum pria berburu untuk dikonsumsi sehari hari.

Rumah adat Maluku bernama baelio karena di juluki rumah sakral bagi penduduk sekitar. Dahulu rumah ini tak hanya berfungsi sebagai tempat perkumpulan warga untuk membahas berbagai masalah, namun dapat juga sebagai tempat masyarakat membicarakan strategi perang khususnya kaum pria.

Keunikan rumah adat maluku ini terdapat pada kebiasaan masyarakat dalam melakukan ritual sesembahan sebelum mendirikan rumah baelio. Konon, Rumah tradisional Maluku ini menggunakan sesembahan darah dan tengkorak manusia sebagai ritualnya.

Mitosnya adalah tengkorak tersebut berasal dari kepala musuh yang mati dalam peperangan. Tengkorak tersebut kemudian diletakan bersama dengan pembangunan tiang tiang rumah.

Baca Juga : 

2. Rumah Adat Maluku Sasadu

rumah adat maluku sasadu
rumah.com

Rumah tradisional Maluku Utara adalah sasadu. Sasadu merupakan sebuah kebudayaan yang masih sangat terjaga ke asriannya. Rumah yang menjadi kebanggan masyarakat Maluku karena filosofi kan keunikan dari arsitektur rumah.

Sasadu berasal dari kata Sasa – Sela – Lamo atau besar dan Tatadus – Tadus atau berlindung.  Makna utamanya adalah sebuah tempat yang digunakan sebagai tempat berlindung dari segala macam bahaya. Sasadu juga digunakan sebagai lambang dari perahu perang terbalik (Kangunga tego-tego) yang ada di Halmahera Barat.

Ciri khas dari rumah sasadu adalah ukurannya yang sangat besar tidak memiliki dinding. Dan lebih uniknya lagi rumah ini dapat berpindah pindah dari kampung satu ke kampung lainya.

Arsitektur dan Kontruksi Rumah

Gambar rumah adat Maluku sasadu bermakna rumah besar sebagai pelindung. Rumah ini terbuat dari kayu sagu yang digunakan sebagai pilar dan anyaman untuk penutup atap. Rumah tradisional Maluku yang berbentuk panggung ini tidak memiliki dinding sama sekali pada setian sisi rumah.

Kontruksi rumah ini sangat hebat, kenapa bisa dibilang hebat, karena pembangunan rumah yang sagat besar dan tidak menggunakan paku sama sekali untuk menyambung batang kayu lainya. Rumah ini masih menggunakan bahan alam yaitu pasak kayu dan tali ijuk.

Terdapat filosofi lambang perahu perang kanguga tego tego yang bentuknya disamakan dengan rumah ini. Filosofi ini muncul ketika sebuah peperangan antar suku namum masyarakat sekitar belum memiliki lambang dan kemudian menggunakan lambang rumah sasadu ini.

Bentuk rumah ini sama seperti rumah biasa. Yang membedakan terdapat pada bahan material dan tidak dilengkapi dengan pintu dan dinding. Rumah tradisional Maluku ini berbahan dasar kayu hutan, beralaskan tanah atau semen yang dilengkapi dengan tempat duduk di setiap sisinya.

Pada atap rumah adat ini masih sangat tradisional yaitu menggunakan jerami yang disusun rapi agar tidak terjadi kebocoran. Kemudian untuk bawah atap dilengkapi dengan anyaman yang dapat meminimalisir terjadinya bocor.

Keunikan rumah adat Maluku juga terdapat pada bagian ujung atap rumah yang sengaja di hiasi oleh bendera, baik itu bendera merah putih, bendera perang, maupun bendera suku setempat.

Baca Juga : Rumah Adat Jawa Tengah yang Belum Diketahui Banyak Orang

Penghuni Rumah Adat Sasadu

suku sahu maluku
kataomed.com

Suku yang mendiami rumah tradisional ini adalah suku sahu yang bertempat di wilayah halmahera barat maluku utara. Rumah ini dibangun pertama kali oleh suku setempat pada tahun 1920 yang pada saat itu bentuk rumah belum terlalu besar.

Banyak sekali fungsi rumah adat ini, selain digunakan sebagai tempat tinggal rumah ini juga digunakan sebagai tempat pertemuan para petinggi suku sahu, ritual sesembahan, maupun makan bersama. Dapat juga digunakan sebagai tempat untuk acara adat istiadat setempat.

Dalam adat istiadat suku sahu terdapat ritual orom sasadu yaitu acara makan besar yang dihadiri oleh seluruh masyarakat setempat. Orom sasadu adalah ritual perayaan panen besar yang berlangsung selama 7 hari 7 malam.

Dalam ritual orom sasadu ini seluruh masyarakat di haruskan mengenakan baju adat Maluku. Nama pakaian adat Maluku yaitu baju cele dengan motif garis-garis yang membentuk bentuk kotak-kotak kecil.

Orom sasadu terjadi selama satu tahun sekali. Ritual ini sudah menjadi kebiasaan mereka setahun sekali. Nenek moyang mereka berpesan bahwa mewajibkan ritual ini sebagai ucapan rasa syukur.

3. Rumah Adat Hibualamo

rumah adat maluku hibualamo
rumah.com

Gambar Rumah adat Maluku selanjutnya adalah rumah hibualamo. Rumah adat hibualamo berasal dari kata Hibua yang bermakna tempat tinggal atau rumah dan Lamo yang bermakna besar. Dapat ditafsirkan yaitu rumah atau tempat tinggal yang berukuran besar.

Rumah ini merupakan salah satu rumah adat yang banyak dicari oleh wisatawan karena keunikan dan ciri khasnya. Keunikan rumah adat maluku ada pada bentuk dan arsitektur yang sangat elegan. Hanya dengan menggunakan kayu rumah hibualamo dapat berdiri kokoh.

Rumah adat hibualamo ini dibuat pertama kali sekitar tahun 1400 an. Rumah ini menjadi kebanggaan masyarakat Maluku khususnya daerah Halmahera Utara.

Arsitektur dan Kontruksi

Rumah adat ini berbentuk sama halnya dengan rumah biasa. Rumah yang merupakan bentuk paling modern dari bentuk rumah adat maluku lainya. Keunikan bentuk ini dapat dilihat dari atap yang menyerupai perahu terbalik.

Berbeda dengan rumah baileo dan rumah sasadu, rumah ini memiliki pintu dan dinding pada setiap sisinya. Rumah ini terbilang modern karena berbahan dasar semen dan batu bata. Namum sayang kontruksi pada atapnya masih sangat tradisional dengan menggunakan serabut yang rekatkan.

Masyarakat maluku menyebut rumah ini dengan nama Halu yang berarti ditinggikan atau Bangsaha yang berarti dasar bangunan. Uniknya rumah ini berpola Octagon atau delapan sudut dan memiliki banyak ornamen pada dinding dan tiang peyangga.

Penghuni Rumah Adat Hibualamo

suku tobelo maluku
kataomed.com

Suku yang mendiami rumah adat ini adalah suku Tobelo dan Galela. Suku yang tinggal di pesisir pulau sejak 600 tahun yang lalu. Kedua suku ini bermata pencaharian sebagai nelayan untuk kebutuhan hidup sehari hari.

Tak hanya bermata pencaharian sebagai nelayan, Kedua suku ini juga yang bertani dan berkebun. Tanaman pokok yang biasa ditanam adalah padi, jagung, dan ketela. Umumnya pekerjaan ini banyak dilakukan oleh suku tobelo dalam.

Suku ini membangun rumah dengan gaya octagon dengan motif atap yang mirip dengan perahu terbalik. Bentuk atap ini menandakan bahwa suku ini mencerminkan budaya maritim.

Selain keunikan bentuknya rumah ini juga biasa digunakan dalam acara pertemuan kepala suku. Pertemuan yang di hadiri dengan pakaian adat Maluku lengkap dengan aksesorisnya. Nama baju adat Maluku adalah cele yang unik dengan motif geometris dan warna merah putih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like