Rumah Adat Kalimantan Barat– Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kandungan budaya yang beragam. Negara ini tergolong kaya dari segala aspek terlebih dari hasil alamnya. Kekayaan budaya yang dimiliki oleh tanah Nusantara membuat setiap daerah memiliki ciri khasnya tersendiri.

Dari Semanjung Aceh hingga ujung Merauke selalu bisa membuat terpukau mulai dari alam hingga kebudayaan. Kebudayaan adalah sebuah ciri khas suatu tempat atau suku asli. Salah satu yang akan kita bahas kali ini adalah kebudayaan dari tanah Kalimantan.

Kebudayaan daerah ini serta ciri khasnya akan tercermin pada banyak hal mulai dari baju adat, tradisi kesenian, hingga rumah adatnya. Begitu juga dengan Kalimantan Barat yang memiliki rumah adat dengan berbagai keunikanya. Mengingat provinsi yang satu ini ditinggali oleh tiga suku besar yaitu suku Dayak, Tionghoa, dan Melayu.

Pulau Kalimantan termasuk pulau terbesar yang ada di indonesia. Pulau ini mengandung banyak sekali hasil alam dan adat istiadat dari penghuni sukunya.

Pulau yang dihuni oleh mayoritas suku dayak ini memiliki tempat tinggal yang sangat unik. Hunian yang juga menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Kalimantan ini mengandung banyak sekali filosofi yang tersimpan di dalamnya.

Sebelum itu, pasti muncul dalam pikiranmu apa nama rumah adat Kalimantan Barat?, sejarah rumah adat Kalimantan Barat?. Semua akan kita kupas pada pembahasan di bawah ini.

Simak pembahasan nama rumah adat Kalimantan Barat dan keunikannya 🙂

Rumah Adat Kalimantan Barat

rumah adat kalimantan barat panjang
dekoruma.com

Rumah adat Kalimantan Barat adalah rumah yang dihuni oleh banyak suku di Kalimantan termasuk suku Dayak. Rumah adat ini merupakan rumah terbesar di Indonesia yang mampu memecahkan rekor muri sebagai rumah terpanjang.

Yang satu ini adalah rumah adat Kalimantan Barat rumah panjang. Dinamakan demikian karena ukuran rumah yang begitu panjang dan besar. Rumah adat ini juga menjadi salah satu ikon terkenal dari Kalimantan yang sangat mendunia setelah monumen patung Katulistiwa.

Kalimantan menyimpan banyak sekali budaya yang terkenal di pelosok negeri hingga manca negara. Salah satunya adalah pakaian adat Kalimantan Barat yang juga menjadi pakaian adat ketika melakukan upacara besar.

Selain itu, Kalimantan juga memiliki tarian khas yang di tampilkan secara bersama sama. Tarian ini bernama tari joggan yang didalamnya terkandung suka duka masyarakat suku Dayak Kanayatn.

Pementasan tarian tersebut dilakukan di dalam rumah adat dan ada juga yang melakukanya di luar ruangan.

Terdapat beberapa nama rumah adat Kalimantan Barat beserta keterangannya :

  1. Rumah Panjang
  2. Rumah Baluk
  3. Rumah Melayu

Beberapa nama rumah adat Kalimantan Barat diatas termasuk rumah yang ada di pedalaman Kalimantan. Seluruhnya juga masih dibuat dengan bahan alam yaitu kayu, bambu, dan bahan alam lainya.

Berikut dibawah ini merupakan nama rumah adat kalimantan barat dan penjelasanya.

Simak baik baik 🙂

Baca Juga : 

1. Rumah Adat Kalimantan Barat Panjang

rumah adat kalimantan barat panjang
celebes.co

Rumah pertama yang akan kita kupas adalah rumah panjang yang terletak di kota Pontianak. Rumah ini juga merupakan salah satu ikon penting dari kota Pontianak setelah tugu Katulistiwa yang sangat terkenal.

Rumah adat Kalimantan Barat panjang atau biasa disebut dengan rumah radakng ini memiliki ukuran yang relatif besar. Dinamakan demikian juga sebabnya rumah ini memiliki bentuk yang sangat panjang dan ukuran yang besar.

Rumah ini memiliki panjang ukuran kurang lebih sekitar 140 meter dengan lebar 7 sampai 8 meter. Didalamnya juga terdapat banyak sekali ruangan, terdapat 50 ruangan dengan fungsi yang berbeda beda. Rumah adat kalimantan barat berbentuk panjang hal ini menggambarkan kerukunan dalam bermasyarakat di suku Dayak.

Rumah ini memiliki kesamaan dengan rumah adat Sumatera Barat yaitu dibangun dengan kontruksi rumah panggung. Tinggi rumah mampu mencapai 9-10 meter yang disangga oleh kayu kayu pilihan. Rumah adat Kalimantan Barat  Pontianak berbentuk panjang hal ini menggambarkan sifat masyarakat suku dayak yang suka bergotong royong.

Rumah panjang terbuat dari bahan kayu yang mampu bertahan hingga puluhan tahun lamanya. Pemilihan kayu juga termasuk hal penting dalam pembangunan rumah ini, sebab rumah tidak akan bertahan lama karena akan lapuk dan dimakan oleh rayap.

Rumah adat ini dihuni oleh masyarakat suku asli Dayak dan didalamnya mampu menampung lebih dari 50 kepala keluarga. Saking banyaknya kepala keluarga yang tinggal, rumah ini mendapatkan rekot Muri sebagai pemegang rumah adat terpanjang.

Di dalamnya terdapat banyak ruangan untuk istirahat, memasak, keperluan pribadi, hingga tempat rahasia yang digunakan untuk rapat para pembesar suku ataupun untuk memanjatkan doa.

Rumah adat Kalimantan Barat disebut rumah unik karena memiliki hiasan yang ada di depan rumah. Hiasan ini berupa patung burung yang terbuat dari kayu bernama patung Burung Enggang Gading.

Patung burung enggang gading ini dibuat sebagai simbol kegagahan dan kekuatan dari masyarakat suku Dayak. Patung burung ini memiliki ketinggian yang sejajar dengan atap rumah karena di sangga oleh pilar yang cukup tinggi.

Keunikan lainya terletak pada tangga rumah yang berjumlah 5, yaitu pada ujung kanan dan kiri tepatnya di bagian depan dan belakang rumah serta di bagian tengah yang ada di depan. Keunikan ini terletak pada jumlah anak tangga yang harus berjumlah ganjil.

4 bagian rumah adat Kalimantan Barat panjang adalah :

  • Pante : Terletak di bagian depan secara memanjang yang berfungsi sebagai teras rumah.
  • Samik : Terletak di dalam rumah yang berfungsi untuk ruang tamu dan ruang keluarga. Umumnya digunakan sebagai ruang penting untuk musyawarah.
  • Bilik : Terletak di dalam rumah tepatnya di bagian kanan dan kiri. Bilik ini digunakan sebagai tempat istirahat.
  • Uakng Mik : Terletak di dalam bagian belakang rumah yang berfungsi sebagai sebagai dapur.

Baca Juga :

2. Rumah Adat Baluk

rumah adat kalimantan barat baluk
prasstyle.com

Rumah adat Kalimantan Barat beserta penjelasannya yang kedua adalah rumah Baluk. Baluk adalah rumah khas suku Dayak yang berbeda dengan rumah tradisional Kalimantan lainya.

Rumah adat ini dibangun tinggi dan jauh diatas tanah. Memiliki bentuk bundar dengan diameter 10 meter. Tinggi rumah ini sekitar 12 meter diatas tanah dengan menggunakan tiang peyangga rumah yang berjumlah 20.

Rumah adat dan tiang peyangga ini dibangun dengan bahas dasar kayu. Kayu utama berada di tengah dengan ukuran yang cukup besar yang biasa disebut dengan titian dan tiang pendukung lainya pada setiap diameter rumah.

Ruangan yang ada dirumah adat ini hanya satu karena dihuni oleh satu keluarga saja. Suluruh kegiatan keluarga baik itu istirahat, memasak maupun bercengkrama dilakukan pada satu ruangan.

Rumah ini hanya memiliki satu pintu utama dan satu jendela. Memiliki atap yang membundar terbuat dari ijuk dan daun aren yang dikeringkan. Uniknya rumah ini tidak bocor walaupun menggunakan bahan alam yang sederhana. Selain untuk menahan kebocoran, pembuatan atap yang tebal juga berguna untuk mendinginkan suhu di dalam rumah.

Tinggi rumah adat Kalimantan Barat baluk merupakan gambaran dari kedudukan masyarakat suku setempat atau biasa disebut dengan Tempang Kamang Triyuh. Tempang kamang triyuh merupakan sebuah tempat di dalam rumah adat baluk yang harus dihormati. Penghormatan ini sudah menjadi adat turun temurun sejak dulu.

Rumah adat Kalimantan Barat baluk dihuni oleh suku Dayak bidayuh. Banguan rumah ini dapat kita jumpai di wilayah Kalimantan tepatnya di Dusun Sebujit, Desa Hli Buei, Kecamatan Siding, Kalimantan Barat.

Suku Dayak bidayuh bermata pencaharian sebagai peladang pindah, petani karet, dan buruh serabutan. Suku ini juga tergolong dalam masyarakat yang berekonomi menengah ke bawah.

Rumah adat Kalimantan Barat baluk digunakan sebagai tempat tinggal. Selain itu juga digunakan sebagai tempat ritual upacara adat yang bernama Nyobeng (untuk kaum adam) dan Nambok (untuk kaum hawa). Nyobeng atau Nambok adalah ritual upacara masyarakat Dayak yang dilakukan untuk permohonan berkat, sejahtera dan kemakmuran desa.

Di dalam bagian rumah adat terdapat satu ruangan yang sakral. Ruangan ini digunakan sebagai tempat menyimpan tengkorak nenek moyang mereka. Tengkorak tersebut merupakan pusaka penting yang diwariskan secara turun temurun oleh leluhur suku Dayak bidayuh.

Baca Juga : Rumah Adat Riau Ikon Kebanggaan Provinsi Riau

3. Rumah Adat Melayu

rumah adat melayu
pontinesia.com

Pulau Kalimantan tak hanya di huni oleh suku lokal, Terdapat suku melayu yang tinggal di wilayah Kalimantan. Suku suku melayu ini kemudian membangun rumah adat mereka sendiri dengan gaya arsitektur yang tidak beda dari rumah adat asli Kalimantan.

Rumah tradisional Kalimantan Barat melayu memiliki bangunan rumah yang terbuat dari kayu. Rumah adat ini dibangun dengan 2 atau 3 lantai dan berukuran cukup besar dan memanjang.

Rumah tradisional Kalimantan Barat ini dibangun dengan gaya arsitektur rumah panggung. Pembangunan rumah ini memerlukan pilar peyangga yang cukup banyak sekitar 30 lebih karena ukuran rumah yang cukup besar.

Tinggi rumah adat mampu mencapai 10 meter lebih karena kontruksi rumah yang di bangun 2-3 meter diatas tanah.

Ciri khas dari rumah adat Kalimantan Barat adalah memiliki gaya arsitektur atap yang sama dengan rumah adat Jawa. Hal ini menjadi keunikan tersendiri karena masyarakat melayu mampu menggabungkan dua arsitektur rumah mejadi satu.

Pada setiap ujung kanan dan kiri atap rumah terdapat motif segitiga lancip yang menjadi kesamaan antara rumah ini dengan rumah adat Jawa.

Dewasa ini rumah adat melayu kebanyakan digunakan sebagai balai pertemuan adat atau kantor pemerintahan.

Rumah adat melayu ini memiliki banyak ruangan yang memiliki fungsi masing masing. Terdiri dari ruang istirahat, ruang pertemuan, ruang keluarga, ruang masak, dan ruang ritual.

Di setiap dindingnya juga dilengkapi dengan ukiran dan ornamen khas Kalimantan. Terdapat hiasan unik dan senjata tradisional Kalimantan yang di pajang untuk mempercantik interior rumah.

Rumah adat ini juga identik dengan warna kuning yang mencolok. Setiap rumah adat melayu yang ada di Kalimantan pasti banyak yang menggunakan cat warna kuning.

Tentunya warna kuning memiliki filosofi dari leluhur mereka. Dahulu warna kuning berasal dari kunir yang di ambil sarinya. Warna kuning melambangkan simbol kejayaan dan kemakmuran masyarakat suku melayu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like
Read More

Rumah Adat Kalimantan Tengah

Rumah Adat Kalimantan Tengah- Kalimantan merupakan wilayah Indonesia yang bersebrangan dengan negara tetangga yaitu Malaysia dan Brunei Darussalam.…
Read More

Kucing Hutan Jawa

Kucing hutan Jawa atau bisa di sebut juga macan akar (Macan Alas) atau macan rembah ini ternyata sudah…