Rumah Adat Jambi adalah bukti kehebatan nenek moyang kita yang kini telah menjadi salah satu warisan budaya dan kebanggaan bangsa Indonesia. Rumah adat sejatinya merupakan bangunan yang menggambarkan karakter serta nilai-nilai kebudayaan pada masyarakatnya.

Terletak di bagian pesisir pulau Sumatera rumah adat jambi ini dibangun. Rumah yang menjadi tempat tinggal suku asli jambi yaitu suku marga bathin dan merupakan salah satu ikon terkenal di Provinsi Jambi.

Jambi terkenal karena termasuk wilayah yang banyak ditemukanya literatur kuno. Hal ini menjadi sangkut paut antara jambi dengan tingkok yang menjadi hubungan dengan bangsa China sejak dulu.

Ingin tau lebih lengkap tentang keunikan rumah adat jambi berasal dari mana? dan apa nama rumah adat Jambi?. Tunggu apa lagi, simak pembahasan rumah tradisional Jambi di bawah ini.

Rumah Adat Jambi

rumah adat jambi kajang leko
rumah123.com

Rumah adat Jambi adalah hunian atau tempat tinggal penduduk adli jambi yaitu Suku Bangsa Kubu, Suku Kerinci, Suku Batin, Suku Orang Laut atau Bajau, Suku Orang Penghulu, Suku Pindah, dan Suku Orang Melayu.

Dapat dilihat dari gambar rumah adat Jambi diatas memiliki kesamaan dengan rumah adat Sumatera lainya yaitu dengan model rumah panggung. Dilengkapi dengan ornamen dan ukiran khas penduduk setempat serta warna cat rumah yang serasi membuat rumah ini makin elegan.

Nama rumah adat Jambi adalah Kajang Leko yang di buat dengan kontruksi rumah panggung. Mengapa dibuat dengan kontruksi rumah panggung?, karena menghindari air yang masuk kedalam rumah ketika terjadi banjir dan serangan hewan buas. Pembuatan rumah panggung karena bersangkut paut dengan budaya dan adat istiadat masyarakat setempat sejak dulu.

Bahan utama rumah adat Jambi berasal dari kayu hutan khas Sumatera. Pemilihan kayu ini juga tidak sembarangan karena berpengaruh pada kekuatan kontruksi bangunan dan ketahanan terhadap alam.

Fungsi utama pembangunan rumah panggung ini adalah untuk tempat tinggal, menghindari bencana banjir karena memiliki tinggi sekitar 2-3 meter, serta meminimalisir serangan hewan buas.

Baca Juga : Rumah Adat Sulawesi Tenggara & Hasil Tenun Ikat Terbaik

Filosofi Rumah Adat Jambi

rumah adat jambi
kompas.com

Keunikan rumah adat Jambi adalah tak hanya terletak pada kontruksi rumah saja, Namun dapat dilihat dari filosofi sejarah awal berdirinya rumah adat ini. Pembangunan yang sangat kental dengan adat istiadat rakyat Jambi serta kepercayaan dari nenek moyang mereka.

Awal mula berdirinya rumah adat ini adalah bermula pada tahun 70 an. Pada tahun tersebut terjadi sayembara yang boleh dilakukan oleh siapapun. Sayembara ini bernama “Sepucuk Jambi Sembilan Rumah” yang diadakan oleh Gubernur Jambi pada waktu itu.

Diadakanya sayembara ini karena para pemimpin terdahulu mencari sebuah nama yang akan menjadi jati diri dari masyarakat wilayah jambi. Pembentukan jati diri ini meliputi kepercayaan, bentuk rumah adat, dan adat istiadat yang dilakukan.

Dari sekian banyak suku yang tinggal di provinsi Jambi, suku yang mendominasi adalah suku Batin. Seluruh suku yang ada di jambi melaksanakan sayembara secara serentak dan bersama sama.

Sayembara tersebut menghasilkan sebuah jati diri rakyat jambi yaitu rumah adat Jambi kajang leko. Gambar rumah adat Jambi di atas merupakan identitas rakyat jambi dan merupakan ikon penting provinsi Jambi.

Baca Juga : Rumah Adat Maluku yang Kental Dengan Filosofi

Keunikan Rumah Adat Jambi

1. Kontruksi Rumah Adat

Rumah adat ini memiliki bentuk persegi dengan panjang ukuran 12×9 meter. Kontruksi rumah adat ini sama halnya dengan rumah adat Sumatera lainya. Dibangun dengan model rumah panggung dan disangga oleh tiang yang berjumlah cukup banyak.

Terdapat 30 lebih tiang peyangga rumah ini, 24 diantaranya sebagai tiang utama dan selebihnya adalah tiang tambahan atau biasa disebut dengan palemban. Tinggi tiang peyangga ini juga berbeda beda karena menyesuaikan kondisi geografis tanah Jambi.

Apabila dilihat dari samping gambar rumah ada jambi tampak elegan dengan dua tangga yang di buat secara terpisah. Tangga ini terletak di depan yang digunakan sebagai tangga utama dan tangga kiri digunakan untuk tangga penghuni rumah atau biasa disebut dengan penteh.

keunikan rumah adat Jambi ini dilihat dari kontruksi atapnya yang menyerupai perahu. Atap ini bernama Gajah Mabuk, dinamakan demikian karena disesuaikan dengan pendesain atap rumah dahulu.

Terdapat beberapa cerita rakyat Jambi yang bersangkut paut dengan rumah adat ini. Konon, pembuat rumah ini sedang di mabuk cinta dengan seorang wanita yang di cintai. Namun sayang, kisah cintanya tertolak oleh restu dari kedua orang tuanya sehingga pupus harapan.

Selain keunikan atap gajah mabuk, terdapat juga bubungan yang menambah keelokan rumah ini. Bubungan ini memiliki bentuk yang menyerupai perahu, maka dari itu atap rumah adat Jambi disebut atap perahu.

2. Bagian Ruangan Rumah

Terdapat beberapa ruangan yang ada di dalam rumah adat Jambi kajang leko. Tentunya memiliki fungsi dan kegunaan masing masing tergantung penempatan letak ruangan.

Ruangan rumah adat jambi terbagi menjadi delapan bagian yang memiliki makna khusus di setiap pembuatanya.

Bagian dalam rumah terbuat dari kayu tua. Seluruh bagian rumah termasuk pintu dan jendela terbuat dari kayu. Didapati juga beberapa bagian rumah yang terbuat dari bambu yaitu lantai pelamban.

Kajang leko dipercantik dengan dinding dinding rumah yang di penuhi dengan ukiran dan ornamen khas Jambi. Ukiran ini juga tercetak pada pakaian adat Jambi yang menjadi salah satu bentuk kreatifitas masyarakat setempat sejak dahulu.

Berikut Bagian Bagian Rumah Adat Jambi Adalah :

  1. Pelamban
  2. Ruang Gaho
  3. Ruang Masinding
  4. Balik Menahan
  5. Ruang Tengah
  6. Balik Melintang
  7. Peteh
  8. Bauman

Baca Juga : 

Rumah Adat Riau Ikon Kebanggaan Provinsi Riau

Rumah Adat Bali Paling Lengkap Dengan Filosofi dan Penjelasan

1. Pelamban

Pelamban adalah ruangan pertama yang akan kita bahas. Pelamban adalah ruangan khusus yang digunakan sebagai tempat menerima tamu.

Ruangan ini terletak di sebelah kiri ruangan induk dan bersebelahan langsung dengan ruang lainya. Dari seluruh bagian rumah kajang leko, ruangan inilah yang memakai bahan baku bambu.

Bahan baku bambu dan kayu papan digunakan dalam pembuatan lantai rumah kajang leko sehingga terlihat sangat kuno dan antik. Pembuatan lantai ini diberi jarak sehingga memudahkan air untuk turun kebawah ketika terjadi hujan.

2. Gaho

Gaho adalah ruangan yang terletak di ujung sebelah kiri berdekatan dengan ruangan pelamban. Ukuran ruangan ini tidak terlalu besar namun memanjang dari ujung bagian samping hingga ke belakang.

Gaho merupakan ruangan rumah adat Jambi yang di dalamnya terdapat beberapa ruangan yang memiliki fungsi masing masing. Apabila kamu masuk ruangan gaho, kamu akan menjumpai dapur, tempat alat me masak, ataupun tempat menyimpan perkakas lainya.

Selain itu, di dalam ruangan gaho terdapat kamar mandi yang digunakan untuk seluruh keluarga.

Di ruangan gaho tidak terdapat ukiran, karena fungsi nya untuk kebutuhan pribadi dan keluarga.

3. Ruang Masinding

Masinding adalah runag yang terletak di belakang pintu utama. Ruangan ini terdapat meja, kursi dan hiasan yang berfungsi untuk mempercantik ruangan. Selain itu, dinding ruangan ini dipenuhi denganornamen dan ukiran sehingga membuat suasana lebih nyaman.

Ruangan masinding ini adalah ruangan paling besar yang ada di rumah adat kajang leko. Fungsi utama ruangan masingding adalah untuk rapat besar atau musyawarah keluarga yang bersifat penting.

Uniknya ruangan ini hanya diperbolehkan untuk laki laki saja dan tentunya sudah memiliki umur yang cukup.

4. Ruang Menahan

Sama seperti ruangan Gaho, menahan adalah ruangan yang di dalamnya terdapat ruangan lagi dan memiliki fungsi masing masing.

Ruangan ini tergolong ruang pribadi keluarga dan tamu tidak diperbolehkan masuk ruangan ini. Ukuranya tidak terlalu luas namun lebih besar dari gaho.

Didalam nya terdapat ruang makan, kamar tidur orang tua, serta kamar tidur anak. Untuk ruang tidur anak terbagi menjadi beberapa ruangan yaitu untuk laki laki, perempuan yang masih gadis, dan perempuan yang sudah bersuami.

5. Ruang Tengah

Ruang tengah terletak berdekatan dengan runag masinding. Ruangan ini memiliki fungsi yang tidak jauh dari ruang masinding yaitu untuk rapat besar.

Namun pada ruangan ini hanya dikhususkan untuk para wanita, baik itu orang tua maupun gadis. Tidak terlalu banyak hiasan didalamnya dan terdapat tirai sebagai pembatas antara kaum wanita dan kaum laki laki.

Ketika diadakan musyawarah, kaum wanita mempunyai tugas khusus untuk menyiapkan hidangan yang akan di suguhkan. Terdapat pantangan bagi laki laki yang masuk ruangan ini karena hanya di khusukan untuk wanita saja.

6. Balik Melintang

Balik melintang adalah ruangan yang terletak berdekatan dengan ruang masinding. Ruangan ini hanya boleh dimasuki oleh orang tertentu seperti pemuka setempat da tetua suku.

Ruangan ini lantainya dibangun lebih tinggi dari ruangan lainya. Oleh karena itu ruangan ini dikhusukan untuk tempat beribahah atau tempat semedi pada zaman dahulu.

Selain itu, terdapat beberapa rumah yang mengkhusukan ruangan ini untuk kamar pengantin baru.

7. Penteh

Penteh merupakan ruangan yang terletak di bagian atas rumah tepatnya pada plafon rumah. Ukuran ruangan ini cukup kecil yang berfungsi untuk gudang tempat menyimpan barang.

8. Bauman

Bauman adalah ruangan yang terletak di bagian bawah rumah. Ruangan ini tidak tanpa sekat pembatas.

Umumnya digunakan sebagai tempat memasak saat acara besar berlangsung. Ruangan yang terbuka memudahkan kaum wanita untuk memasak makanan.

Baca Juga : Rumah Adat Papua yang Unik dan Menarik

Ornamen dan Motif Ukiran Rumah Kajang Leko

struktur rumah adat jambi
freedomsiana.id

PAda rumah adat ini terdapat banyak sekali ukiran dan ornamen ornamen yang menghiasi dinding rumah. Motif ukiran ini terinspirasi dari flora dan fauna di Indonesia yang sangat beragam.

Bentuk daun jalar, bunga tanjung dan tampuk manggis melambangkan motif flora. Hal ini menunjukan bahwa jambi kaya akan flora yang sangat beragam.

Selain itu, terdapat makna yang terselubung dalam pemilihan motif flora ini yaitu peran tumbuhan yang sangat penting bagi kehidupan makhluk lainya.

Sedangkan untuk motif fauna umumnya yang dipilih adalah ikan karena cukup mudah dibuat dan sangakt di sakralkan.

Pemilihan motif ikan ini melambangkan bahwa masyarakat yang bermata pencaharian sebagai nelayan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari.

Biasanya motif ikan ini banyak dijumpai pada ruangan Gaho yang ada di paling depan rumah adat Jambi kajang leko ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like
Read More

Perbedaan Monokotil dan Dikotil

Perbedaan Monokotil dan Dikotil pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua golongan berdasarkan bijinya yang berkeping satu (monokotil) dan…
jual ikan oscar
Read More

Danau Terbesar di Indonesia

Danau Terbesar di Indonesia- Danau adalah sebuah kubangan air dalam jumlah yang besar dan terbentuk karena faktor alami…
contoh teks ulasan
Read More

Teks Wawancara

Teks Wawancara— Secara tidak sadar, kita telah sering melakukan kegiatan wawancara dalam kehidupan sehari-hari. Kita juga sering menemukan…